Senin, 03 Januari 2011

Nasi Pecel Top Mbak Tun

Nasi Pecel Top Mbak Tun

Nasi Pecel Madiun Jl. Hariangbanga

Kita tinggalkan dulu hiruk pikuk kampanye Pemilu yang tengah berlangsung. Mari kita pikirkan soal…. makanan. Ho..ho, soal makanan tidak akan pernah habis-habisnya untuk dibahas. Sesulit apapun krisis hidup yang melanda, separah apapun masalah yang dihadapi, setiap orang tetap perlu makan. Maka, bisnis makanan tidak pernah kenal krisis.
Sejak dulu saya senang makan nasi pecel. Kalau di Padang namanya pical, tapi intinya sama saja dengan pecel di Jawa, yaitu aneka sayuran yang sudah dikukus lalu disiram dengan kuah kacang pedas. Makan nasi dengan pecel sangat nikmat, apalagi dalam keadaan panas, selain itu murah lagi. Di Jawa Timur, nasi pecel adalah makanan khas yang sudah mendarah daging.
Pecel yang terkenal adalah pecel Madiun. Sebenarnya Kediri juga terkenal dengan pecelnya, tapi di Bandung entah kenapa pecel Madiun lebih populer, nggak tahu ya kalau di Jawa Timur apa pecel Madiun juga sudah menjadi trade mark.
Di Bandung cukup banyak yang menjual nasi pecel. Pergilah ke jalan dekat Gasibu, setiap hari ada orang Madiun yang menjual nasi pecel dengan mobil carry. Kalau hari Minggu pagi ada beberapa warung dadakan yang menjual nasi pecel.
Tapi semua nasi pecel itu masih kalah enak dengan yang satu ini. Kata rekan senior saya, Pak Mary Handoko, nasi pecel di Jalan Hariangbanga itu yang asli, rasanya persis sama sepertu pecel di Madiun sana. Bagi yang tidak tahu dimana Jalan Hariangbanga, Jalan Hariangbanga itu adalah sepotong jalan ke arah Unisba Jalan Tamansari, kalau mau ke sana bisa dari Unisba atau dari Jalan Purnawarman belok ke kiri. Kedai yang menjual nasi pecel Madiun ada di sebuah rumah kuno peninggalan Belanda di pertigaan jalan.
Karena Pak Mary orang Madiun asli, saya sih percaya saja. Selera orang Madiun soal pecel pasti tidak salah, bukan? Ketika ada kesempatan melewati Jalan Hariangbanga, saya sempatkan singgah di sana untuk membeli satu bungkus nasi pecel. Satu porsi nasi pecel harganya Rp 7.500 (mahal juga ya), jika ditambah ayam goreng atau lauk yang lain harganya bisa belasan ribu. Selain nasi pecel, kedai ini juga menjual rawon, rujak cingur, dan aneka masakan Jawa Timur lainnya.




 
 
 
 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar